Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

POST : 17 TERCEKIK JANJI

Langkah Kamil semakin berat. Sepasang lengan kaku merengkuh erat pinggangnya. Mengalirkan hawa dingin yang menyiksa raga juga batin pria berkacamata itu. Dari kaca lemari besar ruang tamu, pantulan bayangan wanita berwajah kuyu dengan borok sana-sini tak membuat Kamil terkejut. Pelan ia berjalan ke kamar sambil menyeret Kania manja di belakangnya. * Kamil menatap nanar langit-langit kamarnya. Masih mencoba menerka kejadian yang dialaminya. Sesekali juga mengerjap, lalu menanggalkan kacamata untuk kemudian disandingkan dengan segelas anggur merah cap Merak Albino di meja. Kamarnya begitu sepi. Tidak ada cicak yang biasa berdecak saat ia menelepon Kania. Bahkan anginpun seakan takut berembus meski berhasil mengibarkan tirai hijau jendela. Lemari pakaian bergoyang, action figur Naruto di meja kerjanya bergetar macam sedang terjadi gempa. Telinganya tertutup bising hingga tak dapat mendengar pintu yang diketuk keras ayah dan ibunya dari luar. Kamil memejamkan mat...

POST : 16 Anak perempuanmu juga bekerja di toko, Bu.

Bu, tadi malam kita membeli pasta gigi di minimarket swasta itu. Keadaan sudah cukup malam, lebih kurang setengah sembilan. Semalam, Ibu menggerutu kesal di parkiran setelah kantong belanja sudah kugenggam. "Belanja diikuti terus, lagian siapa juga yang mau maling?" Awalnya aku hanya tersenyum kan, Bu? Lalu ternyata Ibu berkata lagi saat di jalan. "Serasa jadi maling, belanja kok diawasi terus." Sejujurnya ada rasa ngilu menyayat hati mendengar Ibu berkata seperti itu. Bu, apa Ibu memang tidak suka diikuti Mbak-Mbak pegawai minimarket tadi? Atau Ibu hanya sedang kehilangan mood karena cuaca yang dingin dan mata yang mulai mengantuk? Bu, entah kenapa kali ini aku tidak setuju pada Ibu. Bukannya aku membela mereka. Tapi... Anak perempuan Ibu juga bekerja di toko, Bu. Aku seperti melihat diriku sendiri saat aku melihat mereka. Mata lelah mereka, dan senyum yang dipaksakan mengembang meski raga telah begitu lelah tergerus panjangnya siang. Bu, mereka hanya m...

POST : 15 Maaf, Sam.

Gambar
Assalaamualaikum... Bagaimana kabar Kawan-Kawan yang baik hatinya? Semoga selalu berada dalam lindungan Allah swt. Amin. Sore ini, elegi kisah tentang poligami akan saya sajikan. Entah kenapa ilham ini tiba-tiba datang. Selamat membaca. Pic from Google Image (Link : http://orig09.deviantart.net/a3ca/f/2009/278/e/7/kakashi___the_sky_is_crying___by_dakita.png) AY, AIR MATA YANG BERDERAI. Tentang kisah yang banyak dibincangkan orang, Kamil duduk terdiam. Bukan tentang kisah cinta yang diidam-idamkan pasangan, karena dirinya kini memilih untuk berpoligami. Istrinya yang manis bermata sembab, sudah pastilah ia menangis semalaman. Sebelum meloloskan keputusan terberat dalam hidupnya, mengizinkan Kamil menikah lagi. Kamil sendiri justeru bimbang, bukan tentang kemampuan adil atau tidaknya. Ia tidak menyangka sang istri, Ay, begitu tersakiti dengan permintaan izin menikah lagi. Padahal sejak mereka jadi pengantin baru, dua tahun lalu, Ay beberapa kali bersenandung m...

POST : 14 Selamat, Sam!

Gambar
Assalamualaikum... Gimana kabarnya Kawan? Semoga selalu dalam lindungan Allah swt. Amin. Post kali ini untuk Sam. Siapa Sam? Seorang laki-laki yang Insya Allah baik, semoga mendapat jodoh yang baik juga. (Selingan : Dapat piagam lagi, lucu banget gambarnya, 'kan?) . . . . . TENTANG SAM  Sam, hari ini aku mencoba menjauhimu. Bukan menghindar, karena kau hanya sesekali menemuiku. Sam, harus kuakui kau memang hebat. Kau dapat menarik simpati bahkan tanpa kau ketahui. Terimakasih Sam, malam itu kau mau menjawab pesanku. Kau tahu? sebenarnya dalam pesan itu ingin kutanyakan apa kesibukanmu. Berusaha mengenalmu lebih dalam. Tapi aku sadar, hal itu tidak patut dilakukan seorang wanita. Dan juga Sam, saat kau menelaah lebih dekat tentang nama, yang hari itu kupinjam namun tak juga kujadikan tulisan. Terimakasih telah memberiku ilmu baru, Sam. Juga penyemangatmu. Kau tahu? Dalam pesan itu juga aku ingin bertanya, "Apa tidak masalah aku menggunakan namamu? Kalau ada...

POST : 13 SAJAK KEPUTUSASAAN

Hujan lagi, Sayang. Kali ini benar-benar dingin. Jauh lebih dingin dari sikapmu malam kemarin. Kupeluk gigil, dalam angan selimut bertebaran. Suara memanggil, namun yang kutemukan hanya air berwujud deburan. Dingin, Sayang. Pusing. Gila. Frustasi. Darah dari lubang hidung. Marah. Pongah. Pasrah. Tersungkur. Basah. Kemarilah, Sayang! Aku lelah. Rasanya ingin tidur. Tapi aku lupa caranya tidur. Hanya gelap yang akhirnya membuatku tersungkur. Lalu mendengkur. Dan menatap liang kubur.

POST : 12 HOLA 2017 + ENDING 'CERITA HOROR PERTAMA' on Post 09

Gambar
Holaaa! Tidak terasa sudah 2017. Maret juga sudah hampir pergi. Hiks  ;( Artinya badan ini tambah tua. Hanya saja belum juga dewasa. Hiks  ;( Ayolah! Buang semua risau yang melandai di hatimu. Gantikan dengan desau semangat, Raih obor olimpiade. Sulut emosi untuk kejar cita-cita. *Ah, lebay?! Biarin! Agak-agak puitis ya, beberapa waktu lalu saya memang bergabung dengan grup kepenulisan di Facebook. Namanya KBM (Komunitas Bisa Menulis). Sebenarnya itu bukan kali pertama saya mengenalnya. Ini seperti cinta lama yang bersemi kembali. Sahabat SMK yang mengenalkannya. Maklum, saat itu cita-cita kami sama yaitu jadi seorang penulis. Tapi tapi tapi, sekarang sudah berbeda. Ia tidak lagi hobi menulis. Karena apa? Saya. Hiks  ;( Ini mulai tidak lucu. Menyedihkan. Benar-benar menyedihkan. Sudah ada tiga emot menangis disana. Tadi siang saya mendapat piagam penghargaan sebagai peserta di event menulis puisi. Tapi bukan di KBM, namanya Laskar Literasi. Terhitung cukup muda,...