POST : 6 Fan Fiction Bigbang : Apa yang terjadi pada BIG BANG?
Seperti biasa, Big Bang sedang bersiap menuju ke panggung
dengan pesona dan karismanya. Tapi kini tidak ada senyuman dari mereka. Tidak
ada Taeyang dan TOP yang menjahili Seungri atau Daesung yang bertingkah konyol.
Mereka berempat diam, begitu juga dengan kru lainnya. Papa YG terlihat menyerah
dengan ponselnya, ia tak lagi mencoba menelpon. Ia tersenyum ke arah Big Bang,
sambil mengangkat tangannya yang mengepal seakan mengucapkan “Berjuanglah!!”. Hanya beberapa yang mengucapkan
“Semangaat!!”. Mereka semua sedih dan bingung, sebab sudah 3 hari sang leader
menghilang entah kemana. Yap! G-Dragon yang wow itu hilang. Ada netizen
berkomentar sempat melihatnya di Jepang.
Tapi kini konser akbar siap digelar di Seoul. Tak dapat
ditunda lagi setelah 2 hari delay. Dan Big Bang memulai konser tanpa G-Dragon,
leader mereka. Taeyanglah yang menggantikan sosok sang leader. Konser tetap
berjalan meski banyak yang menanyakan “Dimana Ji yong??”. Mereka berempat tetap
berusaha profesional. Part G-Dragon digantikan oleh Taeyang. Eye smilenya kini
berubah menjadi serius, benar – benar serius sebagai pemimpin. Tersirat juga
ekspresi kesal dalam wajahnya. Uniknya Gaho juga diajak ke panggung dan
didandani dengan fashion item GD. Ide siapa lagi kalau bukan Daesung.
Setidaknya Gaho bisa menjadi penghibur untuk Big Bang maupun VIP.
Ini memang bukan
pertama kalinya mereka tampil tak
lengkap. Big Bang pernah juga tampil tanpa Seungri dan TOP. Tapi hari ini lain.
G-Dragon tidak sedang menghadiri acara yang berbenturan jadwal, tapi ia benar –
benar sedang tidak diketahui dimana keberadaannya. Tidak juga diketahui
keadaannya.
--Di Dorm. Malam hari usai konser (18.00)—
“Benar – benar keterlaluan. Dia pasti ada di Jepang karena
wanita.” Celetuk TOP memecah keheningan.
“Yahh.. Jangan bicara begitu hyung. Bagaimana kau bisa
mempercayai kabar yang tidak jelas asal – usulnya?!. Aku khawatir ia mengalami musibah saat di
perjalanan sehingga tidak mengabari kita. Aku benar – benar
mengkhawatirkannya.” Jawab Seungri.
“Kau ini!! begitu polosnya kau. Ia di Jepang untuk menemui
kekasihnya. Ia membuat skandal yang merusak nama baiknya dan Big Bang. Kenapa
kau malah mengkhawatirkannya?!” Balas TOP sambil menjitak kepala maknae.
Seungri mencoba menjawab, tapi ditahan oleh Taeyang “Apa kalian tidak bisa tenang bahkan disituasi
seperti ini?” Bentak Taeyang.
“Kau terlihat marah Yongbae Oppa.. minumlah segelas air agar
pikiranmu tenang”. Jawab Seungri sambil mengambil air.
Taeyang kembali menjawab “Tidak Ri, dalam situasi seperti
ini aku lebih menginginkan wine dibanding air.”
“Ya, aku setuju itu..” TOP menanggapi.
Seungri dan Daesung mengambil 5 botol wine di kulkas.
“Mungkinkah..” Daesung membuka pembicaraan.
“Apa? Kenapa berhenti hyung? Lanjutkan. !!” Seungri terlihat
penasaran.
“Aku teringat tato GD :
too fast to life, too young to die. Suatu hari ia pernah berkata kepadaku
bahwa ia sudah tidak menyukai tato itu. Mungkinkah ia..” Daesung terkejut.
“Apaaa Hyung? Lanjutkan!!??” teriak Seungri tidak kalah
terkejut.
“Jika tato itu berbunyi too
young to die. Tapi GD tidak menyukainya berarti GD berpikir not too young to die. Jangan – jangan ia bunuh diri.”
“TIDAAAAK!!!! GD Oppa.....” Seungri berteriak histeris. TOP
menutup mulutnya dan berkata “Hei!! Apa kalian berdua sudah mabuk bahkan
sebelum minum??”
Daesung membela diri “Itu mungkin saja TOP, cukup realistis
dan logis. Apalagi ia baru putus dari kekasihnya. Bagaimana menurutmu Yongbae?”
Taeyang hanya diam. Ia menggeleng kecil sambil terlihat
menikmati minumannya.
“Karena ia baru putus, sebenarnya ia masih mencintai
kekasihnya sehingga ia menyusulnya untuk meminta maaf. Itu baru realistis dan
logis.” Jawab TOP.
“Tapi Jiyong oppa bukan tipe laki – laki seperti itu..”
Sahut Seungri.
“Yahh.. darimana kau tau??” Balas TOP. Mereka terus berdebat
dan berkelahi kecil hingga akhirnya Taeyang ikut bicara :
“YAHH!! KENAPA KALIAN MEMIKIRKAN ORANG YANG TIDAK MEMIKIRKAN
KALIAN??!” Bentak Taeyang pada kawan – kawannya.
“Kenapa kau begitu marah Hyung?” Tanya Seungri kebingungan.
Taeyang berlalu tanpa sepatah katapun menuju kamarnya sambil
menggenggam sebotol wine.
“Omo.. omo.. jadi masalah ini begitu serius?!” Tanya Daesung
sambil menenggak minumannya.
--00.00—
Taeyang duduk bersandar dipan dan matrasnya. Ia benar –
benar tak peduli pada dinginnya lantai malam hari. Menerawang ke jendela besar
kamarnya, memperhatikan suasana kota Seoul pada tengah malam. Sesekali ia juga
memandang ketiga kawannya yang tertidur di ruang tengah. Ia merasa bersalah
pada mereka karena telah berkata keras.
Taeyang menunduk, melihat botol wine digenggamannya yang sudah tak berisi. Masih terngiang ucapan Jiyong saat mereka terakhir bertemu. Sebelum sahabatnya sejak kecil itu pergi. Hanya ia dan Jiyong yang tau apa yang telah terjadi. Air matanya menetes, wajahnya sembab dan terasa panas meski ditengah hawa dingin.
Taeyang menunduk, melihat botol wine digenggamannya yang sudah tak berisi. Masih terngiang ucapan Jiyong saat mereka terakhir bertemu. Sebelum sahabatnya sejak kecil itu pergi. Hanya ia dan Jiyong yang tau apa yang telah terjadi. Air matanya menetes, wajahnya sembab dan terasa panas meski ditengah hawa dingin.
CETTAAARRRRR!!
Taeyang memecah botol wine. Darah segar mengalir deras dilantai
bercampur dengan pecahan kaca. Tidak ada yang melihatnya meski pintu
kamar Taeyang terbuka. Karna ketiga kawannya telah tertidur, dalam keadaan
mabuk. .................................. –to
be continued-
Komentar
Posting Komentar