Mochi Matcha Diary

--ANAK ANGKAT--        Chapter : I. Riuh suara bocah bermain menyatu dengan derikan tonggeret. Ada yang bermain dihalaman, ada juga yang memilih teras rumah tua yang dikelilingi pohon cengkeh dan kelapa itu sebagai tempat bercengkrama. Disudut emper lain terdengar nyanyian perempuan, mencoba menenangkan bayi yang sedang digendong. Setengah jam sudah bayi itu menjerit ketakutan. "Aduh Bu.. Bagaimana ini??" tanya perempuan itu kebingungan.       "Tenangkan di dalam Mbak, sudah mulai gelap.” sahut perempuan yang lebih tua. Perempuan penggendong bayi langsung menuju kamarnya. Sementara perempuan yang lebih tua menghampiri para bocah yang sedang bermain. Dengan tangan menunjuk ke rumah, isyarat untuk anak – anak segera pulang. Setelah semua masuk, matanya masih terlihat menyapu seluruh halaman rumah, memastikan tidak ada yang tertinggal karena pintu akan segera ditutup. “Tapi tunggu. Sepertinya ada yang kurang. Aku harus ...

Post ke - 8 Guys. . . . Gak tau mau apa. Gak tau mau ngomong apa. Gak tau juga harus merasa apa. Hidup selalu berubah. Itu sulit untuk beberapa orang yang tertinggal. Orang - orang yang tertinggal adalah mereka yang tidak ingin keluar dari zona nyamannya. Ada juga orang yang "Gak tau mau apa dan Gak mau tau apa". Mereka pemarah. Benci orang yang lebih sukses darinya. Iri dan menganggap bahwa keberhasilan seseorang itu adalah keberuntungan, tanpa melihat perjuangannya. Maunya ini, itu. Harapannya begini, begitu. Tapi usahanya nol. Alasannya anu, anu. Bullshit. Tidak ada yang diam di dunia ini. Semua orang pasti berubah. Semua orang punya prosesnya sendiri. Dan semua orang akan dapat hasilnya sendiri. Tidak sok bijak. Tapi..  *Lupakan. . . . . . . . .

Assalaamualaikum.. Line Webtoon. Tau webtoon kan? bohong banget kalo gak tau. Dulu aku bilang gak suka baca webtoon. Tapi kemudian aku kena karma. Semua berubah saat iklan sprite menyerang. Aku kecanduan. Iya, kecanduan webtoon. Tiap hari baca, gak bisa lepas seharipun. Bahkan sampai jam 2 pagi. Walaupun pernah baca tetep pengen baca lagi, diulangi, itu terus, gitu terus, sampai uttaran ada versi komiknya. *enggak bercanda. Tau serial Mohabbatein? Iya, serial India itu..? Aku lagi demen banget nonton itu. Iya, seleraku kayak emak - emak. Mungkin karena aku memang memiliki jati diri seorang emak. Penampilanku pun kayak emak - emak. marahku pun kayak emak - emak. Bedanya emak - emak udah sold out, tapi aku belum. *ups. Tiap hari nonton itu bareng Ibu dan Adik - adik. Sambil tiduran dikasur spon yang tingginya sekarang tinggal 5 cm. Gak juga sih, yang nonton cuma aku sama ibu. Anak kecil - kecil itu mainan sendiri. Satunya main HP. Satunya apa aja dimainin. sliwar sliwer sama ngoce...