POST : 13 SAJAK KEPUTUSASAAN
Hujan lagi, Sayang. Kali ini benar-benar dingin. Jauh lebih dingin dari sikapmu malam kemarin. Kupeluk gigil, dalam angan selimut bertebaran. Suara memanggil, namun yang kutemukan hanya air berwujud deburan. Dingin, Sayang. Pusing. Gila. Frustasi. Darah dari lubang hidung. Marah. Pongah. Pasrah. Tersungkur. Basah. Kemarilah, Sayang! Aku lelah. Rasanya ingin tidur. Tapi aku lupa caranya tidur. Hanya gelap yang akhirnya membuatku tersungkur. Lalu mendengkur. Dan menatap liang kubur.